Integrasi Ilmu Dalam Hidup Bermasyarakat Dan Berkebudayaan
Konsep Hidup Bermasyarakat Dan Berkebudayaan
Dalam perspektif Islam, konsep
dalam hidup bermasyarakat khususnya yang
menyangkut hubungan antarumat beragama, bersifat sangat terbuka dan dialogis.
Panggilan untuk mencari titik temu (kalimatun sawa’) antar berbagai penganut
ahli kitab adalah tipikal model panggilan Al Quran.
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
adalah Manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagai makhluk Tuhan. Manusia harus menguasai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan
etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya.
Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan bagian
dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang
meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan
tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Namun, perubahan sosial yang akan dibahas dalam makalah ini adalah perubahan
sosial dalam bidang ekonomi dan politik
Perubahan sosial secara umum
dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya
struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih
bermartabat.
Menurut Sztompka, masyarakat
senantiasa mengalami perubahan di semua tingkat kompleksitas internalnya. Dalam
kajian sosiologis, perubahan dilihat sebagai sesuatu yang dinamis dan tidak
linear. Dengan kata lain, perubahan tidak terjadi secara linear
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Perubahan
1. Keinginan-keinginan secara sadar dan keputusan secara
pribadi.
2. Sikap-sikap pribadi yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
yang berubah.
3. Perubahan struktural dan halangan struktural.
4. Pengaruh-pengaruh eksternal.
5. Pribadi-pribadi kelompok yang menonjol.
6. Unsur-unsur yang bergabung menjadi satu.
7. Peristiwa-peristiwa tertentu.
8. Munculnya tujuan bersama
Proses Perubahan Sosial
1. Invensi
Proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
2. Difusi
Proses di mans ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam
Sistem social
3. Konsekuensi
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social sebagai
akibat pengadopsian atau penolakan inovasi
Penyebab Perubahan Sosial Dari Dalam Masyarakat
Strategi Kebudayaan
Budaya atau Kebudayaan menurut
kamus besar bahasa Indonesia adalah pikiran, akal budi, atau sesuatu mengenai
kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju). Sedangkan kebudayaan adalah
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian dan adat istiadat. Kebudayaan juga berasal dari buddhayah (bahasa
Sansekerta), yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk berupa budidaya yang berarti daya dari Budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa sedangkan kebudayaan adalah hasil dari Cipta Rasa Karsa dan benda-benda Hasil karya manusia
Tiga Mentalitas Budaya Dan Beberapa Tipe-tipe Kecil Yang Merupakan Dasar Sosial Budaya Yang Berlainan
Kebudayaan Ideasional. Tipe ini
mempunyai dasar berpikir premis bahwa kenyataan akhir itu bersifat nonmaterial
transenden dan tidak dapat ditangkap dengan indera. Dunia ini dilihat sebagai
suatu ilusi sementara, dan tergantung pada dunia transenden atau sebagai aspek
kenyataan yang tidak sempurna dan tidak lengkap.
Kebudayaan indrawi atau sensate
culture. Tipe ini didasarkan pada pemikiran pokok bahwa dunia materil yang kita
alami dengan indera kita merupakan satu-satunya kenyataan yang ada eksistensi
kenyataan indrawi atas yang transenden disangkal.
Kebudayaan campuran kategori ini
mengundang terhadap dasar berpikir premis mentalitas ideasional dan indrawi.
Transaksional Dalam Masyarakat
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan -pesan baik verbal maupun nonverbal. Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego. Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic); sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).
Cara Mengetahui Sikap Ego Yang Dimiliki Setiap Orang
Transaksional dalam masyarakat
sering terjadi dalam kehidupan politik, ekonomi, hukum dan komunikasi. Istilah
transaksi sangat melekat dalam dunia bisnis. Mulai dari kegiatan tawar menawar
harga, sampai menukar barang atau jasa dengan uang . namun rupanya transaksi
seperti itu juga lumrah terjadi dalam dunia perpolitikan.
Politik transaksional adalah tema
yang menarik didiskusikan untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya
transaksi-transaksi dalam setiap proses politik, termasuk dampak yang
ditimbulkan oleh transaksi-transaksi tersebut, dan lebih jauh untuk
mengantisipasi merebaknya politik uang di tengah-tengah masyarakat
Penerimaan Terhadap Kasus Piagam Madinah
Piagam Madinah (shahifatul madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) di tahun 622. Tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani 'Aus dan Bani Khazraj di Madinah.
Dengan tercapainya kesepakatan
antar kaum di Madinah, maka semakin heterogenlah masyarakat yang menduduki
Madinah. Selain itu, perjanjian ini juga menjadi sangat penting bagi diri Nabi
sendiri. Piagam madinah ini secara tidak langsung menunjukkan kapasitas Nabi
sebagai seorang pemimpin dan politikus yang ulung.
Isi Kandungan Piagam Madinah
Menurut Muhammad Hamidullah yang
telah melakukan penelitian terhadap beberapa karya tulis yang memuat Piagam
Madinah, bahwa ada sebanyak 294 penulis dari berbagai bahasa. Yang terbanyak
adalah dalam bahasa arab, kemudian bahasa-bahasa Eropa.
Piagam Madinah telah mempersatukan warga Madinah yang heterogen itu menjadi satu kesatuan masyarakat, yang warganya mempunyai hak dan kewajiban yang sama, saling menghormati walaupun berbeda suku dan agamanya.